Powered By Blogger

Jumat, 21 Oktober 2011

IKPM Musi Banyuasin Yogyakarta : Memahami Islam melalui Sejarah Penyebarannya



Pada hari Rabu, tanggal 20 Oktober 2011 , terasa ada sesuatu yang berbeda di Aula Asrama Putri Randik. Asrama yang bealamat di Jl Melati Wetan No 60 Yogyakarta dan dipriorotaskan sebagai tempat tinggal bagi warga Musi Banyuasin putri yang sedang menimba ilmu dijogja ini ramai dengan kehadiran mahasiswa. Aula yang pada hari biasa gelap, hari itu menjadi terang benderang, lantai dihiasi dengan tikar membujur, aula dihias dengan  sebuah panggung komplit dengan bunga penghias, dan sebuah Tumpeng Sedang, yang rupanya symbol peringatan hari kelahiran IKPM MUBA Yogyakarta.
Di malam Kamis yang meriah itu ada sebuah pengajian yang diprakarsai oleh departemen Bimbingan mental dan Rohani (red. Bintaro) dengan ketuanya Abdul Aziz (Gradus) dan sekaligus acara  peringatan hari jadi  IKPM Musi Banyuasin Yogyakarta, yang lahir pada tanggal 5 oktober 1958. Acara tersebut dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai penjuru Yogyakarta dengan latar belakang Universitas yang berbeda-beda, mahasiswa tersebut tentunya berasal dari daerah Musi Banyuasin Sematera Selatan, namun ada juga teman-teman dari luar MUBA yang hadir dalam acara tersebut. Oleh karenannya, acara tersebut selain sebagai wahana menimba ilmu, juag kesempatan untuk saling mengenal kawan yang bersal dari Musi Banyuasin.
Tema pengajian pada malam itu adalah (setelah penulis simpulkan sendiri, hehe) “Memahami Islam di Nusantara dari Sejarah Penyebarannya”.  Sedangkan yang menjadi nara sumber pada pengajian tersebut adalah Ahmad Muafik. Gaya beliau membawakan ceramah sungguh memikat, terbukti dengan antusiasnya teman-teman mahasiswa dalam menyimak dan merespon ceramah yang disampaikan Bapak Muafik, selain itu ada juga teman yang antusias dengan  sesi tanya jawab yang diberikan oleh sang MC. Selain sering mengisi acara pengajian Bapak Muafik juga menjadi nara sumber pada diskusi ilmuwan Eropa yang tertarik dengan perkembangan Islam di Indonesia, dimana agama Islam bisa berkembang pesat. Pada sesi tanggapan pertanyaan beliau juga menerangkan lebih rinci tentang hubungan perkembangan Islam dan budaya yang ada di Indonesia, seperti asal muasal kata puasa dan sembahyang yang sanagt familiar dikalangan umat Muslim. Singkatnya cerah yang beliau sampaikan sangat rinci, berurutan, dan mudah untuk dicerna.  Selain itu dibahas pula latar belakang munculnya aliran-aliran dalam Islam yang akhir-akhir ini makin banyak tapi dengan ajaran yang agak aneh.
Setelah usai acara pengajian yang memberikan banyak kesan tersebut, acara pada malam hari itu dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng oleh Bapak Ahmad Taufik untuk memperingati hari jadi IKPM MUBA Yogyakarta, kemudian delanjutkan dengan acara makan bersama, tidak ketinggal pula makanan khas Sumatera Selatan, pem-pek , yang sudah siap sedia untuk disantap. Acara selesai sekitar jam 22.00. acara pengajian kali ini sungguh memberikan kesan tersendiri bagi teman-teman IKPM Musi Banyuasin Yogyakarta.